dakwatuna.com – Ankara. Surat kabar Turki, Aksam, melaporkan bahwa sumber-sumber intelijen Turki menemukan bukti keterlibatan intelijen Suriah dalam ledakan bunuh diri di Ankara Sabtu (10/10/2015) yang lalu. Dalam operasi itu, intelijen Suriah menggunakan tangan Partai Buruh Kurdistan (PKK).
Dilaporkan bahwa intelijen Turki telah membentuk tim khusus untuk menginvestigasi dua aksi bom bunuh diri yang menyerang sebuah demonstrasi oposisi kiri di Ankara tersebut. Tim mereview kembali kasus-kasus teror sebelumnya beserta dengan pergerakan orang-orang yang dicurigai.
Hasilnya, terbanyak banyak bukti yang menguatkan bahwa hubungan antara intelijen Suriah dan kelompok teroris PKK telah membaik, dan merencanakan serangan teror. Pasukan PKK lah yang menjadi eksekutor serangan.
Tujuan utama serangan teror yang menewaskan setidaknya 95 orang ini adalah menciptakan kondisi tidak stabil sebelum pelaksanaan pemilu ulangan bulan depan. Sebelumnya, intelijen Suriah juga terbukti pernah menggunakan sebuah kelompok teroris untuk melakukan aksi serupa di kota Reyhanli, Turki.