dakwatuna.com – Tepi Barat. Surat kabar Washington Post yang terbit di Amerika memberitakan, warga Palestina di berbagai kota di Tepi Barat membentuk pasukan pengamanan guna berjaga di malam hari mencegah serangan dari pemukim Yahudi. Pasukan semacam Pamswakarsa ini lebih terkonsentrasi di wilayah yang bersebelahan dengan permukiman ilegal Yahudi.
Seperti dikutip dari Islammemo.cc, sejumlah warga Palestina dari lintas usia dan profesi yang tergabung dalam pasukan pengamanan masyarakat tersebut, setiap malamnya melakukan ronda dengan bersenjatakan benda tumpul maupun tajam. Perlu diketahui bahwa rakyat Palestina dilarang membawa senjata api oleh Zionis Israel, adapun untuk para pemukim ilegal Yahudi, senjata api dibolehkan untuk dibawa dengan pertimbangan keamanan.
Warga Palestina di Tepi Barat membentuk pasukan pengamanan masyakarat ini setelah terjadinya peristiwa pembakaran bayi Palestina (1,5 tahun) yang dilakukan oleh pemukim ilegal Yahudi akhir Juli kemarin. Mereka memperketat keamanan bagi warga Palestina karena memang tidak ada jaminan keamanan dari Otoritas Palestina dan sebagai upaya agar kasus penyerangan dan pembakaran oleh penjajah Israel tidak kembali terulang. (msy/imo)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: