dakwatuna.com – Jakarta. Pebulutangkis Israel, Misha Zilberman yang berlaga pada kejuaraan dunia bulutangkis di Jakarta akhirnya tersingkir pada babak awal usai ditumbangkan pebulutangkis Taiwan Taiwan Hsu Jen-hao 21-14, 21-14.
Kekalahan ini langsung menghentikan langkah atlit yang sempat tertunda masuk ke Indonesia dan terlunta-lunta di Singapura karena tak memperoleh visa. sebelas jam sebelum pertandingan izin masuk pebulutangkis yang mewakili Israel pada Olimpiade London 2012 terbit.
Langsung saja, Misha mengambinghitamkan imigrasi Indonesia yang menjadi penyebab tersingkir cepatnya dia dari turnamen ini..
Ketika diwawancarai BWF, Zilberman menyalahkan masalah visa sebagai alasan dia tampil buruk, mengingat dia merasa sudah mempersiapkan segalanya selama setahun terakhir untuk kejuaraan ini.
“Saya kecewa sekali saya bahkan tidak bisa mengeluarkan 50 persen kemampuan saya karena saya tidak berlatih selama lima hari terakhir atau memukul satu pun kok (shuttlecock),” kata dia seperti dikutip dari antaranews.com, Selasa (11/8/15).
Imigrasi Indonesia memberikan ketentuan bahwa orang Israel yang ingin masuk ke Indonesia harus mendapatkan visa khusus di Bangkok atau Singapura setelah yang bersangkutan menerima surat pensponsoran dari pejabat Indonesia, demikian laporan AFP.
Sebelumnya, berita pemberian visa kepada atlet Israel ini menimbulkan protes keras dari masyarakat Indonesia mengingat Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.
Salah satu protes datang dari Anggota DPR RI, Sukamta yang mengatakan pemberian visa kepada Misha tidak sesuai dengan konstitusi dan semangat bangsa Indonesia yang anti penjajahan dan cinta kemerdekaan.
“Pemberian visa untuk bertanding di Jakarta dalam ajang Kejuaraan Dunia juga akan menciderai semangat bangsa kita yang anti penjajahan dan cinta kemerdekaan,” kata Sukamta, dikutip dari ROL, Selasa (11/8/15).
Ia memaparkan penjajahan dan pendudukan Israel terhadap Palestina sudah jelas bertentangan dengan dasar negara Indonesia. Israel telah melakukan penjajahan dengan menganeksasi wilayah Palestina. Karenanya Indonesia sejak awal merdeka hingga sekarang tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Bahkan, lanjut dia, Indonesia tidak mengakui Israel sebagai negara. Sehingga tidak mungkin pula bagi kita untuk berhubungan dengan Israel dalam hal lain yang membawa nama negara seperti ajang kompetisi olahraga bulu tangkis ini.
Presiden Soekarno, sambung dia, juga pernah menolak keikutsertaan Israel dalam Asian Games tahun 1962 di Jakarta. (sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: