dakwatuna.com – Berawal dari melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2015 yang mencapai 4,67 persen. Sedangkan kuartal I 2015 mencapai 4,71 persen atau dapat dikatakan terjadi penurunan sebesar 0,4 persen sehingga berdampak pada angka pengangguran yang bertambah serta tumbuh kembangnya sektor UMKM.
Terkait dengan hal tersebut, pengusaha muslim Indonesia kini berada pada golongan UMKM yang sangat membutuhkan jaringan serta kekuatan lobi yang sangat kuat. Oleh karenanya, Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) yang didirikan pada 15 Oktober 2001 sebagai organisasi kader pengusaha yang berstatus organisasi kemasyarakatan, hadir dengan tujuan membangun jaringan antar pengusaha muslim dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam berkontribusi terhadap kesejahteraan umat, bangsa dan Negara. Saat ini JPMI mempunyai perwakilan di beberapa daerah seperti DKI, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Maka, dalam mewujudkan itu semua, JPMI mencanangkan gerakan “Satu Keluarga Satu Pengusaha” yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan pengusaha muslim, meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan usaha, mewujudkan kerja sama usaha di antara pengusaha muslim, memperluas akses pengusaha muslim terhadap sumber daya ekonomi, meningkatkan peran pengusaha muslim dalam perekonomian nasional serta meningkatkan pemahaman dan penerapan terhadap etika bisnis islami.
Bersamaan dengan hal tersebut di atas, pada hari Ahad (9/8/2015) bertempat di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta diluncurkanlah buku “Satu Keluarga Satu Pengusaha” karya dari ketua umum JPMI yaitu Valentino Dinsi dalam dua edisi yakni edisi bahasa Malaysia dengan judul “Satu Keluarga Satu Usahawan” yang bekerja sama dengan Jamaludin Syahidan selaku mitra penulis dan distributor sekaligus perwakilan JPMI di Malaysia. Dan edisi bahasa Inggris dengan judul “Don’t be an Employee for the Rest of Your Life” yang kehadirannya untuk dipasarkan di seluruh dunia.
Valentino berujar bahwa program seperti gerakannya perlu mendapat dukungan dari umat Muslim Indonesia karena mampu menjadi solusi di tengah turunnya pemasukan Negara. Itulah mengapa JPMI bervisi menjadi rumah besar pengusaha Muslim Indonesia yang profesional, berakhlaqul karimah serta mampu berkompetisi di tingkat global. (dakwatuna/dlt/hdn)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: