Menghina Emir, Salah Satu Bangsawan Kerajaan Kuwait Dipenjara

Abdullah Salim As-Sabah, masih anggota kerajaan (islammemo.cc)

dakwatuna.com – Kuwait. Kejaksaan Umum Kuwait memutuskan pada Senin kemarin (8/6/2015) untuk menahan Syaikh Abdullah Salim As-Sabah, cucu dari saudara laki-laki Emir Kuwait atas tuduhan menghina lembaga kerajaan melalui media sosial.

Sebagaimana dilansir Islam Memo (9/6/2015), kepolisian Kuwait sebelumnya menangkap Abdullah pada Jumat lalu (5/6/2015) saat kepulangannya dari luar negeri karena “kicauannya” di medsos yang dinilai menghina pemerintahan dan lembaga kerajaan.

Di antara pernyataan Abdullah yang dipersoalkan itu adalah pernyataannya pada 31 Januari 2015, “situasi politik, ekonomi, dan sosial kita (Kuwait) sangat tidak dapat diharapkan! Kekayaan hanya untuk kepentingan pemerintah dan sebagian “syaikh” (gelar bangsawan di Kuwait).”

Pada 23 Februari 2015, Abdullah menulis, “Khawaf (Sangat Penakut) Al-Ahmad (maksudnya putra mahkota Kuwait, Nawaf Al-Ahmad), rakyat Kuwait tidak mendukungmu, dan menghendaki pengganti dirimu.”

Dan pada 22 Maret, Abdullah menulis, “Saat engkau mendapati para pahlawan sudah di dalam kuburan, para penerus mereka di dalam penjara, dan para perampok di istana, maka pastikan tidak akan ada kedamaian.” (islammemo/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Disqus Comments Loading...