dakwatuna.com – Tentang Persaudaraan. Tentang Sahabat Nabi. Akhlak mereka begitu anggun, jiwa mereka begitu bersih, tutur kata mereka begitu lembut.
Pantaslah kemudian Allah berfirman: “Maka disebab rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar lagi berhati keras, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Q.S. Ali ‘Imran: 159)
Tentang Sahabat Nabi. Terpujilah nama mereka di bumi dan di langit. Pantaslah jua kiranya kita menyebut mereka sebagai “Qurrata a’yun”, elok dipandang mata.
Tentang Sahabat Nabi. Persaudaraan mereka adalah persaudaraan karena iman dan ketaatan. Maka pantaslah juga kalau kita menjadikan mereka “tokoh” yang layak ditiru.
Persaudaraan yang tulus itu bisa terlihat dari dan bagaimana mereka menyenangkan saudara mereka.
Tentang Sahabat Nabi. Saya ingin mengutip indahnya ungkapan seorang Umar Ibn Al-Khaththab kepada saudara-saudaranya: “Malam berlalu, tapi tak mampu kupejamkan mata dirundung rindu kepada mereka. Yang wajahnya mengingatkanku akan surga.”
“Wahai fajar, lanjut Umar, terbitlah segera, agar sempat kukatakan pada mereka “Aku mencintai kalian karena Allah.”
Saudaraku, betapa Umar yang kita kenal “galak” dan pemberani itu ternyata memiliki cinta terhadap saudaranya, bahkan melebihi kecintaannya kepada dunia dan seisinya.
Saudaraku, di jalan ini marilah kita saling melengkapi. Seperti langit dan bumi.