dakwatuna.com – Aden. Pemberontak Syiah Hutsi di Yaman ternyata mengeksploitasi lebih dari 25 ribu anak-anak. Mereka dipersenjatai untuk dikerahkan dalam front-front perang melawan pasukan sipil pendukung pemerintah yang sah, dan pasukan koalisi Arab.
Seperti diberitakan Al-Muslim, Selasa (12/5/2015) hari ini, kebanyakan anak-anak yang dieksploitasi berumur antara 13-16 tahun. Misalnya Abdullah Ali (15 tahun), telah menghilang dari rumahnya sejak 3 bulan. Setelah waktu yang cukup lama, orangtuanya baru mengetahui kalau anaknya telah bergabung dengan milisi pemberontak.
“Anakku baru berumur 15 tahun. Saat ini dia kelas 9. Seharusnya dia berada di kelas, bukan di medang perang dengan milisi pemberontak Syiah Hutsi,” demikian kata ayahnya.
Diketahui bahwa hingga saat ini telah ribuan anak menjadi korban meninggal dalam konflik yang sedang terjadi di Yaman. Jumlah anak-anak di bawah 18 tahun yang turut bergabung dengan pasukan pemberontak lebih dari 25 ribu anak. (msa/dakwatuna)
Sumber: Al-Muslim