dakwatuna.com – Sanaa. Beberapa sumber menginformasikan bahwa mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh telah kabur dari Ibukota Sanaa, Yaman.
Saleh keluar dari Sanaa beberapa saat setelah terjadinya serangan Koalisi Arab ke arah Angkatan Udara Syiah Hutsi beserta milisi pendukungnya. Seperti yang diberitakan situs almokhtsar, Rabu (26/3/2015) kemarin.
“Sedikitnya terdapat 148 pesawat tempur yang diterjunkan Aliansi Arab untuk menyerang titik-titik strategis milik kelompok Syiah Hutsi,” sebut sumber tersebut.
Secara rinci jet tempur itu terdiri dari 100 jet tempur Arab Saudi, 30 jet tempur UEA, 10 jet tempur Qatar dan 8 jet tempur Bahrain. Operasi militer yang dipimpin Arab Saudi ini berhasil menembak jatuh empat pesawat tempur dan seluruh baterai rudal milik Syiah Hutsi.
Di dalam Yaman sendiri, dukungan terhadap serangan tersebut datang dari beberapa kelompok bersenjata asal suku-suku yang ada di propinsi Baydha’, bagian Yaman Tengah. Aksi turun ke jalan juga mewarnai aksi dukungan ini, rakyat menolak Syiah Hutsi seperti di Hadramaut, Aden, masing-masing mereka mengangkat poster Raja Saudi, Salman sebagai wujud dukungan terhadap serangan militer ini. (msy/alk/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 27/03/15 | 09:09 09:09