dakwatuna.com – Nabi diambil dari kata “Naba” yang bermakna Berita Besar, Seorang Nabi didatangkan untuk membawa berita besar tentang Pentauhidan Allah dan memperbaiki kehidupan Umat manusia secara keseluruhan.
Salah satu misi Kenabian adalah memperbaiki akhlak manusia, misalnya Rasulullah saw diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan dan memperbaiki akhlak umat manusia, sekaligus sebagai contoh teladan yang baik.
Hal ini, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 21 : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Selain itu, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”.
Keluhuran akhlak Nabi Muhammad saw tercermin di seluruh aspek kehidupan beliau. Kecintaan terhadap masyarakat yang dipimpinnya menunjukkan kasih sayang yang tulus.
Ketika berdakwah beliau mendapat cemohan, hinaan, tantangan, ancaman, dan pemboikotan dari kaum Quraisy, namun beliau tidak marah. Nabi Muhammad tidak membenci bahkan mendoakan mereka agar diampuni oleh Allah SWT, berikut doa Nabi Muhammad Saw “ “Wahai Tuhanku ampunilah dosa-dosa kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui” (H.R. Muslim).
Jika ingin memperbaiki Akhlak sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW salah satu caranya adalah mempelajari Shirah Nabawiyah (Perjalanan Nabi) dari lahir hingga meninggal dunia. Setelah dibaca, dihayati langsung diamalkan perlahan-lahan, semoga Akhlak kita sesuai dengan Akhlaknya Nabi dan Rasul secara keseluruhan.
—
Uraian ini ditulis untuk menjawab pertannyan dari Sahabat di Inbox Saya : “Ustadz, Gimana caranya agar akhlak kita sesuai dengan yang diajarkan Nabi SAW?”
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: