dakwatuna.com – Kairo. Dalam dua tahun terakhir beredar puluhan nama dari tokoh yang memiliki peran dalam menyukseskan kudeta di Mesir yang dipimpin oleh As-Sisi.
Berdasarkan rekaman pembicaraan kubu kudeta dengan pihak luar yang dibocorkan salah satu channel TV swasta di Mesir, menunjukkan terlibatnya tokoh ternama di jazirah Arab dan dunia yang menjadi otak di balik kudeta militer tersebut.
Ketiga orang ternama tersebut adalah putra dari Raja Uni Emirat Arab, Muhammad bin Zayed bin Sultan Al Nahyan, lalu mantan PM.Inggirs, Tony Blair serta penulis dan jurnalis senior Mesir, Muhammad Hasanain Haekal.
Ketiga orang ini memiliki peranan penting dalam menggagalkan demokrasi di Mesir dan menggulingkan presiden Muhammad Mursi.
Muhammad bin Zayed beserta para menteri di kerajaan UEA menyokong kebutuhan finansial kudeta As-Sisi. Bahkan bantuannya disampaikan secara resmi pada Juli 2013 ketika kudeta baru-baru terjadi. Sedikitnya 4 milliar USD digelontor Emirat untuk keberlangsungan awal rezim kudeta tersebut.
Sedangkan Tony Blair bertindak sebagai penasehat ekonomi dan politik internasional bagi As-Sisi. Blair sendiri ditunjuk sebagai penasehat As-Sisi paska dirinya dinyatakan menang dalam pilpres hasil rezim kudeta.
Adapun Haekal, bertugas menuliskan strategi pemenangan pemilu untuk As-Sisi dan membangun opini positif melalui media terhadap pimpinan kudeta tersebut. Sejak kudeta terjadi pada tahun 2013, Haekal secara tidak langsung mengkampanyekan As-Sisi sebagai seorang pahalawan layaknya mantan presiden Mesir, Jamal Abdunnaser. (msy/arb/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: