dakwatuna.com
Engkau adalah seteguk air kehidupan, memberiku nafas semangat untuk mengertimu lebih dalam, sedalam senja merasuk ke dalam palung hatiku,
Bukan cinta yang lebih dulu mendahului pertemuan kita, namun ia hanyalah tekad yang segera ingin berjalan mendahuluinya,
Seperti melihat cahaya di telapak tanganmu,
Maka ku ingin mendekap tanganmu untuk bersama menyelami ilmu-ilmu kepunyaan-Nya, hanya sebuah simpul senyum pemberianmu,
Kau berikan kepercayaaan itu,
Menangkap tekad untuk bersama,
Merangkai hidup seperti kupu-kupu tanpa celah,
Indah, pasti lebih indah,
Sebening senja menyapaku,
Langkahku kini telah mengiringimu,
Bukan sebagai bayangan yang selalu siap menyertaimu dikala panas mentari menyengat tubuhmu, aku hanyalah sebuah pijar,
Yang ku ingin sedikit, ya… sedikit menerangi langkahmu saat malam tak lagi bersahabat denganmu,
Sebening senja menyapaku,
Ku akan sederhana, sesederhana saat kau buka mata dan aku masih dalam waktu-waktu tumpulmu,
Senja dan alam raya akan memelukmu bersama cahaya-cahaya-Nya dalam hidupmu…
Benderang dan meneduhkan!