Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Nurani tergadai
Sebab sesekali akal ingin terbuai
Pada rayumu yang gemulai
Ingin aku berlari
Dari geramnya pikirku sendiri
Namun kau bak heroin
Yang mencandui tubuhku tanpa ijin
Seakan menyelimuti saat napasku kembali normal
Jelaga yang kucumbui menjelma sesal
Aku karam
Dalam pusaran laut hitam
Di langit setan tertawa
Terbakar sudah jiwa menjadi arang, bahan bakar neraka
Hatiku mengerang mengejar tanya
Apakah Tuhan melihatku begitu bernafsu pada dosa?
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: