dakwatuna.com
Serupa aurora yang keluar dari rahim bunda
Merah berpendar cahaya surga
Pada kornea mataku yang tipis
Pantulan wajahmu membuatku menangis
Adalah rupa cantikmu menuruni Bunda Hawa
Bermahkotakan tiara dari bulir-bulir doa
Pujian syukur teramat dalam
Pada yang kusebut-sebut nama-Nya tiap malam
Dalam harap, munajat, dan pengampunan
Duhai Alfathiya,
Segala payah telah sirna
Kala suara tangismu menggetarkan gendang telinga
Tak sempat aku mengeja kata
Pada keningmu yang menyala cahaya
Bibirku terlampau bernafsu untuk kecupan pertama