dakwatuna.com – Kairo. Salah seorang reporter Aljazeera bernama Muhammad Fadhil Fahmi memilih untuk mencabut kewarganegaraannya di Mesir dan lebih memilih kewarganegaraan Kanada agar dapat bebas dari penjara rezim kudeta Mesir.
Keputusan ini diambil Fadhil sebagai penerapan dari hukum baru yang dikeluarkan pemerintah rezim kudeta Mesir, terkait kemungkinan deportasi bagi warga asing yang melanggar hukum di Mesir. Opsi ini diterapkan kepada rekan Fadhil dari Aljazeera, Peter Greste asal Australia yang baru dibebaskan pada hari Ahad kemarin.
Kabar tentang Fahmi ini dibenarkan pihak keluarga. Reporter Aljazeera yang mendekam selama 400 hari di dalam penjara Mesir ini telah menarik kewarganegaaraan Mesir-nya agar bisa bebas dan dideportasi keluar Mesir. Pihak pemerintah Kanada melalui Menlu Kanada, John Baird mengatakan, Fahmi yang berstatus sebagai warganya dipastikan akan bebas dalam waktu dekat. (msy/imo/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: