dakwatuna.com – Paris. Perdana menteri Prancis, Manuel Valls, menyatakan hari ini, Rabu (21/1/2015), menyatakan bahwa lembaga pemberantasan terorisme Prancis saat ini melakukan tindakan preventif sebelum terjadi aksi terorisme. Lembaga ini pun harus mengawasi lebih sekitar 3 ribu warganya.
Karena besarnya pekerjaan memberantas terorisme, pemerintah melakukan rekrutmen pegawai baru sebanyak 2680. Perekrutan besar-besaran ini diharapkan bisa memberikan hasil kerja yang lebih baik.
Dalam konferensi pers, Valls mengatakan bahwa pasca terjadinya tragedi Charlie Hebdo, langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di Paris sudah diambil. Langkah keamanan ini bahkan menyedot dana sebesar EUR 425 juta (IDR 6.4 triliun) untuk jangka waktu 3 tahun.
“Ada lagi langkah-langkah yang dilakukan sektor pertahanan (militer). Hal ini akan langsung diumumkan oleh Presiden Francois Hollande sesegera mungkin,” demikian Valls menjelaskan. (msa/dakwatuna/islammemo)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: