dakwatuna.com
Mama…!
Aku rindu pagi dan petang
Yang menjadi waktu kita bersama menyelami kehidupan
Pagi menjadi tanda untuk saatnya kita memulai pekerjaan
Pekerjaan yang menjadi rutinitas kita yaitu pergi ke ladang
Turunan jalan dengan model jurang bisa kita lewatkan
Karena canda dan tawa yang kita torehkan
Dengan modal senang dan ceria
Kita berhasil melahap habis semua pekerjaan
Karena pompaan semangat yang engkau berikan
Engkau selalu ada topik yang bisa mengisi semua kekosongan
Sehingga waktu yang kita lewati selalu senang dan menggembirakan
Waktu terus berjalan, tanpa kita sadari petang sudah tiba
Sebagai pertanda saatnya kita kembali ke rumah
Jalan yang tadinya turunan berubah menjadi tanjakan yang begitu melelahkan
Tetapi engkau tegar dan selalu bisa memberikan aku kekuatan
Sehingga yang melelahkan bisa kita kalahkan dengan indahnya kebersamaan
Mama…!
Pagi dan petang adalah saksi cinta kita dulu
Yang kita ukir bersama di ladang “Holbung Bagas”
I love you mama
Forever…..
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: