dakwatuna.com – Ankara. Perdana menteri Turki, Ahmed Davutoglu, menyatakan bahwa Islam akan tetap eksis di Eropa. Komunitas Muslim di Eropa sudah tidak mungkin diperlakukan sebagai imigran yang berdomisili sementara, dan bisa dideportasi.
Kepada awak media di atas pesawat sepulang beliau dari Jerman, Senin (12/1/2015) kemarin, Davutoglu mengatakan bahwa para pemimpin dunia menyampaikan rasa terima kasih kepadanya setelah ikut serta dalam demonstrasi besar-besaran menentang terorisme. Saat berterima kasih, mereka mengatakan, “Kedatangan semua orang memang penting, tapi kedatanganmu paling bermakna.”
Menurut Davutoglu, para pemimpin Eropa memang sangat mengkhawatirkan berkembangnya gelombang kebencian kepada imigran. Apalagi seluruh Eropa sadar betul bahwa malapetaka terbesar yang mereka alami adalah akibat perang agama.
Davutoglu menambahkan, para pemimpin Eropa sudah menerima bahwa Islam adalah bagian dari Eropa. Mereka pun sudah mempunyai keyakinan tentang mungkinnya menghilangkan fenomena kebencian terhadap Islam. Hal itu mungkin bisa tergambar dari pernyataan pemimpin Jerman, Angela Merkel.
Namun demikian, Davutoglu masih menyimpan kekhawatiran, “Yang kukhawatirkan, keyakinan ini hanya ada pada jajaran pemimpin, dan kalangan tertentu. Sedangkan para khalayak banyak, kebencian terhadap Islam masih menyebar, apalagi pada pihak-pihak yang telah apriori terhadap Islam sebelumnya.”
(msa/dakwatuna/islammemo)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: