dakwatuna.com – Pandeglang. Lembaga nasional kemanusiaan PKPU terus melakukan evakuasi terhadap korban banjir di Pandeglang. Salah satu fokus evakuasi adalah kampung Tajur, Desa Idaman Kecamatan Patia Pandeglang, dengan 135 KK terdampak dan masih terisolir.
Di lokasi itu, ketinggian debit air mulai berangsur-angsur menurun 10-15 cm, namun rata-rata ketinggian air di beberapa tempat masih sekitar 1 meter.
“Masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing, di bagian rumah yang lebih tinggi dan tidak mau di evakuasi,” kata Amir Mutar dari PKPU dalam keterangannya, Kamis (7/1/15).
Warga bertahan di rumah dengan mengkonsumsi makanan yang masih tersisa seperti ubi atau ketela rebus.
“Sementara bantuan masih minim sedangkan untuk akses keluar masuk kampung menggunakan jasa perahu milik warga yang beroperasi sebagai penambang pasir,” katanya.
Banjir menerjang Kabupaten Pandeglang, yang terjadi akibat luapan Cilemer dan Ciliman yakni Kecamatan Patia yakni terdapat di 5 desa yakni Desa Patia 177 KK, Siranen 265 KK, Ciawi 234 KK, Idaman 275 KK, Cimoyan 175 KK. Kecamatan Sukaresmi, Desa Kubang Kampil 545 kk Kecamatan Munjul, yakni Desa.
Kemudian Suka Saba 173 kk, Kecamatan Picung, yakni Desa Bungur 100 Kk, Kopong 326 kk, Pagelaran, Bulogor 80 KK. Kecamatan Bojong, yakni Desa Mekar Jaya 175 KK.
Ketinggian banjir mencapai 50 cm hingga 1 meter. Tanaman padi milik petani yang masih berumur dua minggu juga terkena banjir sehingga curah hujan yang tinggi membuat petani khawatir padi mereka membusuk yang mengakibatkan puso. Dan hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Selain melakukan evakuasi PKPU juga membuka Dapur Air, distribusi bahan sembako, distribusi pakaian laik pakai dan distribusi pembalut wanita, popok bayi.
Sedangkan kebutuhan warga meliputi perahu evakuasi, mobil rescue, genset, jas Hujan, sepatu boots, makanan Siap saji, sembako, air mineral,
hygiene Kits, cooking set, selimut, sarung, tikar, dapur air dan karpet.
Juga obat-obatan, pembalut wanita, baby kits (popok bayi, minyak telon, dsb), bibit padi dan benah sekolah yakni ada 1 PAUD dan 1 Mts dengan 3 ruang kelas dan 1 kantor, kondisi cat tembok kotor, sebagian lantai rusak, kusen pintu, jendela kaca pecah. (kismo/pkpu/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: