dakwatuna.com – Doha. Jurnalis ternama di stasiun TV aljazeera, Ahmad Manshur mengatakan, bahwa pemimpin bangsa Arab kini tengah berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan kepada Israel.
Manshur menyoroti sebuah pertemuan singkat antara petinggi kudeta di Mesir, Abdul Fatah Assisi dengan Raja Yordania yang ternyata memberikan dampak negatif terhadap rakyat di kedua negara. Paska pertemuan tersebut, pemerintah Yordania langsung menangkap anggota Ikhwanul Muslimin diegerinya.
Melalui statusnya di jejaring sosial facebook Manshur mengatakan, setelah pertemuan antara kedua pemimpin yaitu pelaku kudeta militer Mesir, Abdulfatah As-sisi, dan raja Yordania, Abdullah II di bandara Kairo yang berlangsung hanya dalam dua jam, tak lama setelah pertemuan tersebut, Yordania langsung melakukan penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ikhwanul Muslimin. Mayoritas mereka adalah para insinyur, yang ditangkap dengan tuduhan mengada-ada, seperti melakukan penyelundupan senjata kepada anggota gerakan Hamas di Tepi Barat untuk menghadapi Israel.
Manshur kemudian menambahkan, di saat bersamaan Mahmud Abbas melakuan penangkapan secara meluas di Tepi Barat terhadap anggota Hamas, dengan tuduhan berupaya untuk meletupkan kembali intifadhah di Tepi Barat. Ia kemudian menyebutkan bahwa Abas tersandera dengan kepetingan dan berada di bawah pengawasan Israeal. Para pemimpin itu menurut Manshur sedang berlomba-lomba untuk menjadi pelayan bagi Israel dan bukan menjadi pelayang bagi rakyatnya. (msy/imo/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 07/12/14 | 16:29 16:29