dakwatuna.com – Damaskus. Menteri luar negeri Inggris, William Hague, mengakui bahwa pada tahun 80-an, beberapa perusahaan Inggris telah menjual beberapa bahan kimia kepada pemerintah Suriah. Bahan-bahan kimia inilah kemudian diolah rezim Asad menjadi gas Sarin yang sangat mematikan.
Seperti dilansir Al-Moslim, Ahad (23/11/2014) kemarin, hingga tahun 2012 yang lalu jual beli bahan kimia antara Inggris dan Suriah itu masih rencananya masih akan dilangsungkan. Memang bahan-bahan kimia itu berfungsi ganda, bisa digunakan untuk sipil dan juga militer.
Dilaporkan juga bahwa beberapa perusahaan Belanda dan India juga terlibat dalam suplai bahan kimia tersebut. Namun jual beli itu pun bersifat legal, karena bahan itu bisa digunakan untuk maksud-maksud sipil.
Sebenarnya, pada tahun 90-an, Amerika sempat hendak mencegah pengiriman bahan kimia ke Suriah, Iran, dan Libya. Namun usaha pencegahan tidak bisa dilakukan sebelum ada hal yang membuktikan bahwa bahan-bahan itu digunakan untuk kebutuhan militer. (msa/dakwatuna)