dakwatuna.com – Amerika Serikat. Partai Republik AS dan para pendukungnya memanfaatkan momentum pemilihan sepertiga anggota Senat AS (36 dari 100 kursi untuk masa bakti 6 tahun) untuk menyerang kepemimpinan Presiden Obama, sebagaimana diberitakan Aljazeera (4/11/2014).
Kekuatan oposisi terhadap Partai Demokrat menuding Obama bertanggung jawab terhadap serangkaian kesalahan dan kelemahan kebijakan pemerintahannya seperti persoalan pajak, penanganan wabah Ebola, kebijakan AS dalam menangani konflik Suriah. Selain itu, Partai Republik juga menyoroti langkah reformasi pelayanan kesehatan yang dituding telah menghabiskan biaya yang tinggi.
Dalam hal ini, sejak Pemilu 2010, Kongres (Parlemen) AS terbelah antara House of Representative (lembaga perwakilan) yang dikuasai oleh Partai Republik dan Senat yang dikuasai oleh Partai Demokrat (pendukung Obama).
Meskipun demikian, sejumlah pengamat menyatakan bahwa dengan sistem pergantian hanya 36 dari 100 total kursi Senat, tidak akan menjadikan partai pemenangn nantinya menguasai 60 kursi sebagai syarat untuk menghadapi apapun kritikan/rintangan dari kelompok oposisi di Senat.
Pengamat juga mengkritik isu-isu yang diusung oleh kekuatan politik peserta pemilu tersebut yang dinilai jauh dari harapan rakyat AS. (aljazeera/rem/dakwatuna)
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: