Baru Dua Hari Menyala, Kini Listrik di Jalur Gaza Kembali Padam

Pembangkit listrik di Gaza kekurangan bahan bakar (safa.ps)

dakwatuna.com – Gaza. Kepala Pusat Pembangkit Listrik di Gaza, Rafiq Malihah menegaskan bahwa pembangkit listrik berhenti bekerja sejak hari Selasa pagi (28/10/2014) kemarin, hal ini dikarenakan bahan bakar yang sudah habis.

Malihah mengatakan dalam pressrilisnya kepada kantor berita Safa, bahwa pasokan bahan bakar yang dikirim pada hari Senin, (27/10) lalu tidak mencukupi untuk menggerakkan kembali tenaga listrik lebih dari dua hari. Kemudian pembangkit listrik tidak lagi bekerja karena tidak adalagi ketersediaan bahan bakar dan tidak adanya pasokan tambahan.

Malihah kemudian mengatakan, bahwa pada hari Senin kemarin pembangkit tenaga listrik utama dapat berjalan secara resmi pada hari Ahad kemarin, setelah diberi pasokan bahan bakar dalam jumlah terbatas.

Hari Ahad kemarin menurut Mallihah, merupakan hari aktifnya kembali pembangkit tenaga listrik sejak terhenti pada tanggal 29 September 2014 lalu, di hari tentara Israel menghancurkan pembangkit listrik ini dalam agresi militernya ke Jalur Gaza. Setelah serangan itu, para petugas pembangkit tenaga listrik melakukan perbaikan, dan dapat difungsikan kembali untuk siap menerima pasokan bahan bakar. Namun lebih dari satu bulan tidak ada pasokan bahan bakar yang masuk.

Sejak agresi militer terjadi, kekuatan pembangkit listrik ini menurun dari yang semula 140 Mega Watt menjadi tersisa 90 Mega Watt. (msy/sf/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 29/10/14 | 05:52 05:52

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...