dakwatuna.com – Libya. Sumber Kedutaan Sudan di Kairo, sebagaimana diberitakan Islam Memo (22/10/2014), menyebutkan bahwa Mesir meminta Sudan untuk tidak membantu perjuangan kelompok pendukung revolusi melawan militer kudeta yang dipimpin Jenderal Khalifah Haftar.
Permintaan tersebut disampaikan Presiden Kudeta As-Sisi kepada Presiden Sudan, Omar Basyir, dalam kunjungannya ke Kairo baru-baru ini selama dua hari.
Disebutkan bahwa pertemuan kedua kepala negara dihadiri pula oleh Kepala Badan Intelijen Sudan, Muhammad Atha Al-Maula, dan Kepala Intelijen Mesir, Farid At-Tahamy.
Kedua kepala badan intelijen melanjutkan pertemuan tersendiri membahas isu Libya sebagaimana dimaksud, selain sikap yang akan diambil Mesir dan Sudan terkait keberadaan sejumlah petinggi Ikhwanul Muslimin dari Mesir di Sudan, pasca-kudeta yang dilakukan As-Sisi.
Terkait isu petinggi IM yang terakhir, At-Tahamy meminta Muhammad Atha Al-Maula itu untuk membahasnya setelah konflik di Libya berhasil dikendalikan. (islammemo/rem/dakwatuna)
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: