dakwatuna.com – Sekadau. Setiap orang menginginkan meninggal dunia dalam keadaan Husnul Khotimah (kesudahan yang baik), apalagi jika meninggal ketika sedang beribadah kepada Allah SWT. Seperti yang dialami M. Natsir, imam masjid Nurul Hidayah, Dusun Sepantak, desa sungai Ayak, Kecamatan Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat yang meninggal dunia saat menjadi imam salat Idul Adha, Ahad (5/10) kemarin. Natsir meninggal ketika sedang posisi tahiyat akhir salat Idul Adha.
Lelaki berusia 64 tahun itu sehari-hari berprofesi sebagai petani. “Imam masjid itu bernama M. Nasir, usianya 64 tahun. Sehari-harinya, dia sebagai petani. Meninggal dunia pada saat menjadi imam sholat Ied Idul Adha di masjid Nurul Hidayah,” kata Kapolres Sekadau, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Triamaja, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Menurut salah seorang warga bernama Ace Sudirman, kejadian terjadi pada pukul 07.15 WIB. Diketahui imam salat meninggal, ratusan warga setempat pun datang berbondong-bondong menyaksikan kejadian tersebut. “Terhenti sebentar salat Ied nya. Setelah itu, jenazah Imam itu dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka dan khotbah dilanjutkan oleh Imam lainnya. Setelah selesai salat, jemaah dan warga lainnya pergi melayat ke rumah duka,” kata Sudirman.
Sudirman mengatakan, pas kejadian di masjid sudah penuh jemaah. “Pemakaman Imam masjid sudah dilakukan, seusai salat dzuhur tadi,” jelasnya. (asp/viva/abr/dakwatuna)
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai: