dakwatuna.com – Terkejut aku dibuatnya, dakwah ini telah banyak merubah wajah manusia polos menjadi disegani dan diteladani karena ilmunya. Apa gerangan yang membuat banyak orang mencintai jalan dakwah ini kalau bukan karena janji pasti atas kenikmatan yang tiada tanding dari sang pencipta.
Kini aku mulai berpikir kenapa selalu ada manusia yang siap menggantikan kepemimpinan tatkala satu hendak pergi pulang, terus menyusul datang pemimpin baru membawa perubahan dengan ilmu dan keridhaan-Nya.
Berbekas di hati, menguatkan iman lantaran hebatnya hidayah yang turun dari-Nya. Bukan sekadar rasa, tapi ini cinta. Jalan yang sangat panjang serasa ternikmati pula dengan iman yang menancap di hati, ukhuwah yang tak pernah mati, bahkan perjuangan yang tak lepas dari pengorbanan.
Bumi ini telah dijadikan pijakan para penggiat dakwah untuk menebar aroma surga, menghapuskan segala bentuk penindasan. Jika aku diperkenankan oleh Tuhan untuk memilih bagaimana cara mengakhiri hidup, maka akan aku tempatkan hatiku kepada perjuangan di jalan-Nya dan akan kuakhiri dengan dua kalimat suci. “Asyhadu an la ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah.”