dakwatuna.com – Kairo. Para pembaca setia tulisan Dr. Muhammad Imarah di harian Surat Kabar “Kairo” mengalami kekecewaan. Pasalnya, koran yang diterbitkan Departemen Kebudayaan itu semula berjanji mempublish artikel tokoh pemikir Islami, Muhammad Imarah pada hari Selasa (30/9/2014) kemarin. Namun, pemred baru dari koran surat kabar tersebut, Mahmud Hasan tidak menepati janji dan justru melarang tulisan tokoh anti kudeta ini dipublish.
Situs berita “raialyoum” mengontak Dr. Imarah dan menanyakan perihal gagal tayangnya tulisan beliau di surat kabar. Ia mengaku sudah menyerahkan beberapa tulisan artikelnya ke Salah Issa, salah seorang redaktur surat kabar tersebut. Namun entah mengapa artikelnya itu tidak dipublikasikan, dan ini dilakukan tanpa ada konfirmasi permintaan maaf dari manajemen redaksi yang kabarnya baru melakukan pergantian.
Larangan publish terhadap artikelnya ini tidak membuat Dr. Imarah terkejut, karena ia memahami kondisi Mesir saat ini, dimana pihak sekuler menguasai berbagai media di Mesir, termasuk diantaranya lembaga-lembaga kebudayaan yang ditangani negara. (msy/rai/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: