dakwatuna.com – Kairo. Menjelang hari raya Idul Adha, kota-kota di Mesir mengalami berbagai macam krisis. Diantaranya pemadaman listrik, kelangkaan air dan BBM.
Beberapa kota mengalami pemadaman listrik hingga berjam-jam, dan nampak antrian panjang kendaraan di depan pom-pom bensin, serta ribuan warga mengalami kehausan setelah aliran air ke rumah mereka putus selama beberapa jam bahkan ada yang sampai berhari-hari.
Krisis bahan bakar juga terjadi di beberapa wilayah di daerah, bersamaan dengan akan datangnya masa panen padi. Warga juga banyak yang mengeluh karena aliran air minum kerumah-rumah mereka terputus, sedangkan di malam hari suasana menjadi gelap gulita karena listrik padam hingga 7 jam lebih.
Beberapa wilayah di kota Nasr City, Quthomiyah dan Al-Ma’aadi secara tiba-tiba juga mengalami kekurangan air, terhitung sejak hari Sabtu pagi hingga Senin (29/9/2014), dikarenakan kerusakan alat pemompa air yang menyalurkan air dari pusat ke rumah-rumah penduduk.
Sedangkan di sebagian besar distrik Roxy di Nasr City hari ini sudah memasuki hari ketiga dari krisis air dan listrik.
Banyak dari masyarakat di Mesir kini menghadapi kesulitan memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, sehingga menghambat aktifitas mereka untuk bekerja. Akibat krisis ini tingkat keputusasaan masyarakat terhadap pemerintah semakin tinggi, bahkan dalam satu bulan ini tercatat 14 warga Mesir mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri, akibat tidak sanggup menanggung beban hidup.(msy/imo/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 01/10/14 | 07:05 07:05