dakwatuna.com – Cape Town. Ditengah penentangan dari para jamaah, masjid untuk kalangan gay atau homoseksual di Cape Town, Afrika Selatan, resmi dibuka pada Jumat (20/9/14).
Pembukaan masjid itu ditandai dengan digelarnya shalat Jumat pertama di ‘Masjid terbuka’ tersebut.
Sontak saja, keputusan Direktur the Muslim Educational Centre of Oxford, Dr Taj Hargey yang menginisiasi pembukaan masjid itu menarik media massa untuk meliputnya. Tentu saja, keputusan kontroversial Hargey juga mengakibatkan ia di demo para jamaah yang terus meneriakinya.
Sebagian para pendemo itu menangis melihat masjid untuk kaum homo dibuka, dan kepada AFP, mereka mengaku menunggu bala bantuan dan akan menghentikan ulah Hargey.
Sebelumnya diberitakan bahwa Seorang akademisi lulusan Inggris, Taj Hargey, mendirikan masjid yang ia sebut terbuka untuk siapa saja. Terbuka dalam artian, mesjid mengizinkan perempuan menjadi imam dan menyambut kaum homoseksual. (ROL/sbb/dakwatuna)