dakwatuna.com – Gaza. Mantan perdana menteri Palestina, Ismail Haniya, menyatakan bahwa kejahatan-kejahatan yang dilakukan Israel hanya akan menambah tekad gerakan perlawanan untuk melanjutkan tuntutan-tuntutan rakyat Palestina.
Haniya juga meminta Mesir untuk menyalahkan Israel dalam kejahatan-kejahatan terhadap rakyat sipil, dan Israellah yang bersalah dalam kegagalan perundingan. Pernyataan ini disampaikannya saat mengungkapkan bela sungkawa atas gugurnya tiga orang pimpinan Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas, Raid Al-Attar, Muhammad Abu Syamalah, dan Muhammad Barhum, Kamis (21/8/2014) dini hari.
Haniya menambahkan, “Semua orang sudah tahu bahwa Israel selalu berbuat licik dan bertele-tele. Sikap inilah yang membuat perundingan di Mesir gagal. Kemudian perundingan ini mereka jadikan sebagai cover untuk melakukan kejahatan-kejahatannya. Kami menasihatkan semua pihak yang meminta kita menghentikan serangan, untuk selalu mengingat kecurangan-kecurangan penjajah dan bagaimana mereka selalu melanggar perjanjian.” (msa/dakwatuna/islammemo)