Karena Aku Anak Palestina

dakwatuna.com

Karena aku anak Palestina
Maka malam-malamnya berselimut cekam
Karena aku anak Palestina
Maka Pagi pun diwarnai dengan deru mesiu
Karena aku anak Palestina
Maka roket dan buldozer pun siap menghantam

Karena aku anak Palestina
Maka ayah kami dipenjara disiksa hingga tak bernyawa
Karena aku anak Palestina
Maka ibu kami ditangkap dan dibunuhi
Karena aku anak Palestina
Maka kakak adik kami dihancurkan rudal-rudal

Karena aku anak Palestina
Maka sergapan peluru pun jadi kawan bersahur
Karena aku anak Palestina
Maka rumah yang rata dengan tanah jadi kawan berbuka
Karena aku anak Palestina
Maka hari raya tak ada pakaian indah

Karena aku anak Palestina
Maka jerit pilunya tak didengar dunia
Karena aku anak Palestina
Maka pembantaiannya pun dunia pura-pura buta
Karena aku anak Palestina
Maka para aktivis HAM mendadak gagu… bisu…

Karena aku anak Palestina
Maka Perserikatan Bangsa-Bangsa diam seribu bahasa
Karena aku anak Palestina
Maka Ban Ki Moon pun hanya diam membatu
Karena aku anak Palestina
Maka negeriku terjajah sepanjang sejarah

Tapi ketahuilah Saudaraku
Karena aku anak Palestina
Maka jiwa raga ini dipenuhi Allah sebagai tujuan
Karena aku anak Palestina
Maka hati ini dipenuhi cinta Rasulullah sebagai teladan
Karena aku anak Palestina
Maka waktu bermain dihabiskan untuk murajaah, cinta pada Al-Quran
Karena aku anak Palestina
Maka kematian bukanlah hal menakutkan, sebab ia permulaan kehidupan
Sebab itulah…
Karena aku anak Palestina
Amerika tertawa mencibir
Tetapi sesungguhnya mereka takut kami lahir
Karena aku anak Palestina
Maka pembantaian Israel makin menggila
Sebab mereka takut kami tumbuh dewasa

Karena aku anak Palestina
Walau hanya bersenjatakan batu
Kami siap menjaga Al-Quds
Kiblat pertama umat muslim sedunia
Walau airmata dan darah tertumpah
Kami siap menjaga tiap jengkal tanah suci Palestina
Tanah ketiga yang disucikan setelah Mekkah dan Madinah

Karena aku anak Palestina
Maka biarkan kami menjaga Al-Quds dan Palestina
Dengan jiwa dan raga kami
Karena aku anak Palestina
Maka biarkan tugas ini kami lakukan
Mewakili kalian, umat muslim sedunia…

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:

Tentang Sari Asma Anggar

Penulis berkulit sawo matang ini sudah menyukai dunia tulis menulis sejak masih berusia 8 tahun. Baginya, menulis merupakan suplemen jiwa. Alasan lain yang membuatnya menyukai dunia tulis menulis adalah �Dengan tulisan, bisa jadi kita mampu mengubah peradaban�