SBY Membuat Surat Terbuka Kepada Para Pemimpin Dunia Tentang Krisis Kemanusiaan di Gaza

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (REUTERS/Daniel Hartley-Allen/Ant)

dakwatuna.com – Kamis (31/7/2014), Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memuat sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada para pemimpin dunia terkait krisis kemanusiaan di Gaza. Surat tersebut dibuat dalam 2 bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Versi bahasa Inggris dimuat pada Harian Strait Times edisi 31 Juli 2014.

Sedangkan surat terbuka dalam bahasa Indonesia, juga dimuat oleh SBY pada akun Facebooknya, Kamis (31/7/2014):

Surat terbuka diawali dengan kalimat, “Nama saya Susilo Bambang Yudhoyono. Saya seorang muslim yang mencintai keadilan, dan yang sekaligus mencintai kedamaian, kemanusiaan dan demokrasi. Hampir sepuluh tahun ini saya memimpin Indonesia, dan beberapa bulan mendatang saya akan mengakhiri tugas saya sebagai Presiden Republik Indonesia.”

SBY juga menegaskan bahwa Indonesia konsisten dan tegas mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. SBY berharap agar dunia harus benar-benar memberikan kepastian bagi terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, serta diakui oleh masyarakat dunia. Namun dalam surat terbuka tersebut SBY berpandangan tentang konsep “dua negara dalam kawasan yang damai” sebagai konsep yang dipandang dan diyakininya sebagai konsep yang realistis dan bisa diwujudkan.

Dalam surat terbuka tersebut SBY mengusulkan agar Dewan Keamanan PBB, utamanya para pemegang Hak Veto dan negara-negara kunci di kawasan Timur Tengah, segera duduk bersama untuk mewujudkan gencatan senjata. Setelah gencatan senjata tersebut, SBY berharap dapat segera diintensifkan bantuan kemanusiaan dan proses politik yang lebih inklusif dan konklusif.

SBY juga mengatakan bahwa Indonesia menawarkan diri dan selalu siap untuk dilibatkan dalam proses pengakhiran tragedi kemanusiaan yang penting ini. (dakwatuna/hdn).

Konten ini telah dimodifikasi pada 31/07/14 | 12:28 12:28

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...