dakwatuna.com – Ah, cinta
Begitu banyak syair digubah,
untuk menyanjung keindahannya
Betapa banyak puisi dirangkai,
untuk melukiskan tentangnya
Alangkah banyak lagu disenandungkan,
untuk meluapkan nuansa rasa karenanya
Namun, cinta.
Sedikit sekali yang menyadari perangkapnya
Cinta bisa menjadi racun
Cinta bisa menjadi virus
Melumpuhkan tempatnya menjangkit
Mematikan tekad para pengumbarnya
Tetapi, para pecinta sejati tak sama
Mereka punya cerita sendiri
Sejarah perjalanan cinta mereka menakjubkan
Membuat yang menyaksikan terpana
Kabar baiknya, rahasia mereka bisa dipelajari
Sadar rambu; ini rahasianya
Bagi mereka, kesigapan itu pasti
Ketika hati telah merasai, maka akal bekerja
Akal berpikir
Akal menahan emosi nan meluap-luap
Akal menahan lisan tuk bercuap-cuap
Dalam suasana merah jambu ini,
Mereka segera kembali
Meniti jalan tuntunan Ilahi
Menjalankan sunnah sang Nabi
Inilah mereka; pecinta sejati
Mereka tak mengumbar cinta
Mereka tak halalkan segala
Mereka tahankan rasa
Sampai tiba masanya
Mereka jabatkan tangan dan ucapkan akad
Disanalah cinta menancapkan akarnya
Kelak, cinta kan tumbuh
Cinta kan terbangun
Namun, tak sia-sia
Karena cinta itu karunia
Karunia itu harus bersambutkan syukur
Syukur itu menambah iman
Iman itu mendorong gerak
Gerak itu pembuktian
Pembuktian status hamba, tentu
Beginilah cinta
Betapa ajaibnya
Betapa indahnya
Redaktur: Pirman
Beri Nilai: