dakwatuna.com – Yerusalem. Pemerintah Israel menujukan kekecewaan besar kepada sekutu paling dekatnya Amerika Serikat (AS). Kekecewaan tersebut terkait dengan kerjasama yang dilakukan AS dengan pemerintah baru Palestina.
Seperti diketahui, Pemerintahan gabungan dua faksi besar di Palestina, Hamas dan Fatah sangat ditentang oleh Israel. Israel pun mengancam akan menghentikan dialog damai dengan Palestina bila rekonsiliasi Hamas dan Fatah tetap berjalan.
Namun, ancaman Israel tersebut, tidak dihiraukan oleh Palestina, bahkan Palestina makin di atas angin setelah pemerintah baru mereka direstui oleh AS dan Uni Eropa. Melihat apa yang dilakukan oleh AS dan UE Israel tidak tinggal diam dan mengeluarkan komentar bernada miring mengenai keputusan yang diambil UE dan AS.
“Setiap kerja sama yang dilakukan bersama Hamas yang sudah melakukan tindak pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak sama sekali tidak bisa diterima,” sebut Menteri Komunikasi Israel Gilad Erdan, seperti dikutip dari Morning Star, Selasa (3/6/2014).
“Sayang sekali langkah naif yang sudah diambil AS telah merusak apa yang mereka buat,” tambah dia.
Israel menyatakan kekecewaan yang mereka tunjukkan sangatlah berdasar. Hal tersebut karena sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry sudah berjanji tidak akan mengakui dan mau bekerja sama dengan Pemerintahan gabungan ini. (okezone/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: