dakwatuna.com – Jakarta. Ada aktivitas yang berbeda di lingkungan warga Puncu Kediri, Sabtu (10/5/2014) pagi, warga tidak pergi ke ladang maupun sawah, melainkan mengikuti program Dauroh atau pelatihan.
Pelatihan diselenggarakan oleh lembaga kemanusiaan nasional PKPU bekerjasama dengan komunitas ODOJ (OneDayOneJuz). Pelatihan ini diselenggarakan di Dusun Pugeran, Kecamatan Puncu.
Meskipun berasal dari desa-desa yg berbeda, mereka sudah saling mengenal karena mantan relawan yang sempat berjibaku siang, malam membantu masyarakat saat bencana erupsi Kelud. Di bawah bendera komunitas peduli lingkungan kebersamaan kian erat menjadi unit-unit relawan yang berada hampir disetiap desa.
Sesi pertama dibahas sifat-sifat dasar seorang relawan oleh Bram dari PKPU. Sesi kedua membahas kiat menjadi pribadi bermanfaat oleh Prijo Purwanto dari Pare Kediri. Peserta tampak antusias mengikuti acara meskipun duduk lebih empat jam mendengarkan uraian ceramah pelatihan.
Acara diakhiri dengan pembagian 150 eksemplar Al-Quran. Sebanyak 75 eksemplar diberikan kepada anggota komunitas peduli lingkungan di Puncu, dan 75 lainnya untuk di Ngancar yang sudah dua pekan lebih dulu mengadakan kegiatan serupa.
PKPU secara rutin ada pembinaan bagi anggota komunitas, mulai dari nilai-nilai moralitas keagamaan, pembenahan baca Al-quran hingga pembekalan keterampilan dan aksi-aksi kegiatan sosial di desa masing-masing. Baik yang dibiayai secara swadaya oleh masyarakat atau bermitra dengan pihak lain.
“Komunitas lintas agama dan non partisan. Ini terbukti dengan adanya anggota yang beragama Nasrani dan Hindu. Mereka sangat antusias mengikuti aksi sosial yang dilakukan. Kami menghormati agama masing-masing,” kata Katimin Dwi dari dusun Sukomoro, Puncu, Sabtu (10/5/2014).
Dalam sessi foto bersama, Wanto selaku pembina Kader Peduli Lingkungan (KPL) Kecamatan Puncu meneriakkan yel-yel yg disambut penuh semangat dari seluruh peserta. “KPL..!!!….kerja keras !..kerja mawas !…kerja ikhlas !”. (sn/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: