dakwatuna.com – Palestina. Ratusan umat Islam di Al-Quds yang belum berumur 50 tahun terpaksa melaksanakan shalat subuh di jalanan dan gang-gang Al-Quds (Jerusalem) setelah dilarang aparat zionis untuk masuk ke Masjid Al-Aqsha, Selasa subuh (6/5).
Aparat zionis Israel memblokade Masjid Al-Aqsha setelah seruan untuk menodai kesucian masjid agung tersebut disebarluaskan oleh kelompok-kelompok radikal Yahudi yang meyakini keberadaan Kuil Sulaiman di dalam kawasan Masjid Al-Aqsha.
Berbagai kelompok radikal Yahudi tersebut menyerukan warga Yahudi untuk menduduki Masjid Al-Aqsha pada Selasa (6/5) dalam rangka memperingati perayaan suci yang mereka namakan Idul Istiqlal (Hari Kemerdekaan).
Warga Yahudi diminta untuk melakukan aksi long march
menduduki Masjid Al-Aqsha dengan tema ‘Kemerdekaan Yahudi di Bukit Haikal’ pada Selasa sore yang dimulai pada pukul 17.30 waktu setempat.Tuntutan utama dari aksi pendudukan tersebut adalah kedaulatan Israel secara penuh terhadap Masjid Al-Aqsha dan kebebasan penuh untuk melakukan upacara keagamaan Yahudi di dalam kawasan Masjid Al-Aqsha.
Kelompok radikal Yahudi ini juga mengancam akan mengibarkan bendera Israel dari dalam Masjid Al-Aqsha, sebagai pertanda penguasaan penuh mereka terhadap situs agung umat Islam tersebut. (paltimes/rem/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 06/05/14 | 18:34 18:34