dakwatuna.com – Senyap suasana malam,namun masih terasa kebisingan kecil
Suara jangkrik terbias dalam rongga selimut angin malam yang sedang bergurau
Rasa di kala itu mulai bergejolak
Seakan tampak pantai nan luas lalu hasrat hati ingin menghempaskan
Beban melalui aluanan ombak nan dasyat,
Gemericik suara tinta aliran hati perlahan tergores dalam khatulistiwa kusamnya kertas usang
Saat-saat emas inilah terbuai dalam konsentrasi menggoreskan secerca kontroversi hidup
Mengadu dalam
Hubungan vertikal dengan Tuhan
Memohon maaf belum bisa mengemban amanat
Menjadi khalifah profesi wajib yang belum terjamah
Beralih dalam ruang perjalanan hidup
Mata hati nan mulai tertunduk
Menoleh ke belakang sejenak
Terbayang sesosok lelaki gagah
Perawakan kecil, berisi, berkumis, juga sedikit coklat khas manusia Indonesia
Yang dulu dinobatkan Tuhan jadi “Ayahku”
Namun satu pilihan dari Tuhan mengharuskannya beranjak dari singgasana bumi
Kala itu, putra dan putrinya yang lugu menjadi debu-debu belia yang masih mengapai-gapai
Tapi apa daya
Keputusan absolut itu mulia
Saat itu juga kami jadi yatim pemilik warga setempat
Yang perlu dibimbing dan dibina.
Di balik kisah sedikit miris itu
Tuhan telah membuka tabir hidup ini, membuka mata
Mengenalkan inilah dunia
Mengajarkan melewati tapal batas sepi tanpa nakhoda
Tiada wadah aduan, tiada rangkulan hangat, dan tiada sesosok penghalau nyamuk malam
Kedisiplinan hidup diterapkan melalui kemandirian
Aku bersyukur hatiku terbuat dari air yang selalu mengalir tiada dilapisi baja
Walau kerap teriris namun dengan cepat menyatu kembali
Terbersit kata cemburu melihat mereka bersama dengan kelengkapan cinta yang sesunguhnya
Walau pahit hidup terasa
Namun itu dulu, kini sekolah kehidupan telah mengasah sistem imun hidup kami
Menjadikan manusia yang kuat mencari celah resmi menuju ke profesi wajib dari Tuhan
Kesadaran itu membuat ku tersadar bahwa angin malam sudah tak bersahabat
Bumi seakan runtuh mengiringi kepesimisan catatan kecil ini
Kumulai menekan ujung tinta hingga membuat sebuah titik
Dan menutup catatan untuk hari ini.
Redaktur: Rio Erismen
Beri Nilai: