dakwatuna.com – Mengapa tak juga kau mendengar seruan kedamaian yang kau serukan, Batu?
Sekeras itu jugakah hatimu?
Bahkan, karangpun terkikis ombak,
Janganlah lisanmu seperti ombak yang sejuk tapi menusukĀ luka,
Mengapa tak juga kau mendengar seruan kebenaran yang kau bisikkan, Batu?
Sekeras itu jugakah hatimu?
Bahkan, daunpun jatuh tak menghiraukan angin,
Janganlah sikapmu seperti angin yang lembut tapi dingin menusuk,
Tangisan…
Airmata yang kau teteskan di ujung malam, tidakkah itu membuatmu pilu?
Tangisan…
Airmata yang kau teteskan di ujung sujudmu, tidakkah itu membuatmu jemu?
Tangisan…
Airmata yang kau teteskan di ujung tengadah tangan, tidakkah itu membuatmu menyesal?
Sekeras itu juga kah hatimu?
Kau bilang damai, tapi kau yang membuat pertengkaran,
Kau bilang benar, tapi kau yang membuat kesalahan,
Tidakkah kau sadar, bahwa kau ada yang Maha Melihat?
Sekeras itu jugakah hatimu?
Dimanakah bisikan-bisikan kebenaran itu engkau kubur?
Redaktur: Pirman
Beri Nilai: