dakwatuna.com – Jakarta. Banyak yang menilai partai politik (parpol) sudah tidak ada, karena dinilai memiliki platform ideologi Islam dalam berpolitik. Namun, apabila partai Islam bersatu akan memiliki kekuatan bargaining politik di Pemilihan Presiden (Pilpers) 2014.
Hal itu dikatakan oleh peneliti senior Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo menanggapi hasil survei RRSF di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen, total responden 2.200 dengan margin of error ± 2,13% yang dirilis pada Jumat lalu, yakni: 1. PKS 5,3%, PPP 4,9%, PKB 4,2%, PAN 3,5%, dan PBB 0,1%.
“Di mana perolehan suara partai-partai Islam bila digabungkan ada kurang lebih 18 persen suara, ini menunjukkan parpol Islam masih punya posisi tawar,” ujar Karyono dalam siaran persnya, Minggu (6/4/2014).
Di sepanjang pemilu di era reformasi, kata dia, partai Islam kerap terbelah dalam koalisi yang berbeda, kecuali hanya koalisi di pemerintahan SBY-Boediono pada periode 2009-2014.
Namun, kata dia, untuk pemilu 2014 tampaknya sulit untuk menyatukan partai-partai Islam dalam satu koalisi. “Tapi yang terpenting semangatnya adalah untuk membangun bangsa sesuai cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, karena Politik Islam adalah unsur pilar utama politik kebangsaan,” pungkasnya. (ydh/okezone/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: