dakwatuna.com Melingkar itu indah, bersenandung, bercanda tawa, berempati sesama saudara
Melingkar itu mempesona, bagi siapa yang mau membuka diri menerima masukan tuk pengembangan diri
Melingkar itu mengikat, mengikat hati berlandaskan keimanan.
Mengikat diatas keteguhan prinsip ukhuwah
Melingkar itu berlimpah ruah,
bejibun kebaikan bertubi-tubi, merangkai keindahan, sebagai tiket surga
Melingkar itu berempati, meluangkan waktu tuk mendengar, tentang perasaan, kondisi, keimanan sahabat-sahabat kita. Jadilah lingkaran perasaan
Melingkar itu membahasakan. Tentang keindahan, tentang kecendrungan, tentang tekanan, tentang manusiawi
Melingkar itu menjelaskan komitmen; kedisiplinan, keistiqomahan, kesiapan menjadi seorang pejuang
Melingkar itu pejuang, pejuang berarti berkorban, berkorban artinya terkorban. Saat itulah ujian tersematkan
Melingkar itu wadah keberkahan; bagai cawan yang siap terisi, menunggu dan berharap
Melingkar itu mengeja kesabaran; saat jauh-jauh semangat bertemu, tak ada sesiapa. Saat itu tilawah menjadi keasyikan yang sangat
Melingkar itu mengeja kearifan; saat-saat kita semakin belajar bagaimana menahan idealis, menurunkan dan mensinkronkan
Melingkar itu mengisi; mengisi semangat kebersamaan, semangat merubah, semangat bersinergi, semangat menyebarkah fikrah dakwah. Romantis
Melingkar itu merasa. Merasa hadirnya Allah..Allah..Allah..
Melingkar itu menguraikan benang-benang keegoisan, menceraiberaikan rajutan prasangka buruk, memperindah kemesraan.
Melingkar itu mempertemukan asa; menjelaskan, memperindah, menyuntikan spirit, menyatukan hingga satu jiwa
Melingkar itu menguatkan bukan melemahkan, membesarkan bukan mengecilkan, meninggikan bukan merendahkan
Melingkar itu menyembunyikan ‘ titik ledak’. Rahasia hingga dapat dikenali dengan mencelupakan perasaan kepadanya
Melingkar itu rehat; rehat saat perkara duniawi memaksa tuk dipikirkan, saat pikiran nafsu ambisi dunia berkecamuk
Melingkar itu perpindahan; merehatkan diri dari dunia menuju akhirat. Rehat berpikir perut dan kemaluan menuju bekal kita nanti pulang
Melingkar itu rehat; saat meletakkan koran dan buku dunia menuju Al-Quran, sebab di sana ada ketentraman yang susah tuk dilukiskan
Melingkar itu rehat; saat saling tuding menyalahkan menuju saling menunjuk diri terhadap kealfaan diri tentang menyiapkan bekal
Melingkar itu mengingat; bahwa asupan ruh/jiwa mesti diprioritaskan daripada asupan fisik. Karena ia penentu kita besok
Melingkar itu rehat; melupakan sejenak dunia beralih kepada akhirat. Mesra dan romantis jiwanya
Melingkar itu menakjubkan; saat tilawah diperdengarkan,sesekali dikoreksi,terlihat senyuman, “Terimakasih, Sahabat.”
Melingkar itu menakjubkan; saat-saat bersusah payah menyiapkan setoran hafalan Al-Quran, memaksa supaya lancar disetorkan
Melingkar itu menakjubkan; tika ada ayat-ayat yang salah,lalu ada tangan lembut menyentuh, sembari memberikan senyum hebat
Melingkar itu menakjubkan; antusias mendengarkan kalimat-kalimat kultum yang tak berpengalaman, seolah-seolah saat itu menjadi orator dan trainer hebat
Melingkar itu mendengar; taujih penyadaran diri, kesaksian dan cermin diri. Ikhlas tertata tak tercabik
Melingkar itu merasa; kata-kata yang keluar bertulus kasih, sesekali linangan airmata menetes, getaran bibir penahanan haru disiapkan
Melingkar itu merasa; yang berkata tak ada nada kuasa nafsu dan egois, tapi inspirasi Qur’ani yang meluncur, suasana haru bergejolak dalam dada
Melingkar itu haru, saat sang murobbi sesekali tertunduk, menahan gempuran gelojak menangis, menata nafas agar kembali teratur
Melingkar itu asa; saat, “Antum-antumlah pewaris negeri sejati, jadilah pelayan-pelayan umat, jadilah penerang di kala kegelapan menyergap mengepung.”
Melingkar itu asa; saat, “Jadilah pembawa panji-panji Allah,meneroboslah dan hancurkan kebatilan.”
Melingkar itu asa; saat, “Hidup kita bukan hanya tuk diri kita sendiri,tapi hidup kita tuk orang lain.” Bermanfaatlah!
Melingkar itu asa; saat, “Doakan semoga Allah memberatkan timbangan amalan kita di akhirat, menyelamatkan kita dari api neraka.”
Melingkar itu asa; saat, “Doakanlah saya, karena sungguh saya amat mengharapkan doa antum semua supaya Allah menerima amal kita.”
Melingkar itu cinta; saat-saat tak tertahankan berpeluk hangat, menyatukan tetesan-tetesan air mata keinsyafan dan bertekad bersama
Melingkar itu cinta; saat melamakan diri berpelukan, karena saat itu merasa bahwa Allah mencintai kita semua
Melingkar itu hasrat; merindui pertemuan pekanan selanjutnya dan agenda yang menggairahkan.
Itulah melingkarku, ikhwah. Bagaimana dengan melingkarmu?
Redaktur: Pirman
Beri Nilai: