Polisi Mesir Gunakan Kekerasan dalam Menghadapi Aksi Penolakan Al-Sissi di Ain Shams

Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas ‘Ain Shams Cairo (aljazeera)

dakwatuna.com – Mesir. Tindakan represif aparat kepolisian Mesir kembali terulang ketika berhadapan dengan aksi-aksi demonstrasi menentang kudeta militer di negeri piramida tersebut.

Kepolisian Mesir menggunakan gas air mata dan senapan angin (khartoush) untuk membubarkan aksi demonstrasi damai yang digalang mahasiswa Universitas Ain Shams yang menyebabkan jatuhnya korban di kalangan demonstran.

Para pengunjuk rasa awalnya menggalang aksi di depan kampus, kemudian melanjutkannya dengan aksi long march menuju Kementerian Pertahanan di daerah Heliopolis, tetapi dihalangi oleh kepolisian yang telah menyiapkan pembatas kawat berduri.

Dalam orasinya, para demonstran mengecam pencalonan Al-Sissi dan menuntut pengembalian Revolusi 25 Januari ke jalurnya semula.

Selain itu, para demonstran juga mengutuk kekejaman aparat kepolisian yang terus melakukan aksi intimidasi terhadap masyarakat yang memiliki pandangan berbeda, terutama menolak kudeta militer.

Sejak peristiwa kudeta terhadap Presiden Mursi pada 3 Juli lalu, aparat kepolisian Mesir selalu memilih konfrontasi terbuka dengan para pengunjuk rasa yang menentang peristiwa tersebut. (rassd/rem/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 28/03/14 | 14:22 14:22

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Disqus Comments Loading...