dakwatuna.com – Simferopol. Sumber di militer Rusia di Ukraina menyebutkan bahwa ikan lumba-lumba sudah masuk dalam program latihan khusus dalam angkatan laut Ukraina sejak masa Uni Soviet. Hal ini seperti diberitakan Akhbar Alam, Kamis (27/3/2014).
Setelah tumbangnya Uni Soviet, Ukraina terus mengembangkan program ini. Tepatnya di wilayah Semenanjung Krimea, sebuah wilayah strategis yang berada di Laut Hitam. Karena saat ini Krimea jatuh ke tangan Rusia, program militer lumba-lumba masuk ke kepemilikan militer Rusia.
Dalam program ini, lumba-lumba dimanfaatkan untuk tugas-tugas di bawah laut. Khususnya untuk mencari peralatan perang di bawah laut, memonitor tentara penyelam, dan sebagainya.
Saat ini, lumba-lumba akan dibekali peralatan yang kian canggih. Akan ada alat untuk memecahkan simbol gelombang suara yang dikirim lumba-lumba itu saat menemukan sesuatu di bawah laut. Hal ini akan bisa dimonitor dari layar pemantau di atas.
Di dunia, saat ini, hanya ada dua pusat pengembangan peran lumba-lumba dalam dunia militer, yaitudi San Diego (Amerika), dan di Simferopol (Krimea). (msa/dakwatuna/akhbaralaalam)