dakwatuna.com – Ankara. Perdana menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan menggunakan pesawat telepon biasa dan tidak menggunakan jalur komunikasi yang diamankan secara khusus. Hal ini dikatakannya untuk menyinggung pihak yang terlibat dalam penyadapan 7000 pengguna telepon di Turki, dan terungkap pertengahan bulan lalu.
Erdogan tampil dalam sebuah wawancara televisi, Kamis (6/3/2014) sore kemarin. Dalam wawancara tersebut, Erdogan menjawab semua kasus politik yang muncul dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kasus penyadapan telepon terbesar dalam sejarah Turki tersebut.
Penyadapan itu, menurutnya, adalah sebuah operasi mata-mata yang seharusnya mendapat hukuman yang sangat berat. Namun pihak yang terlibat dalam memata-matai rakyat Turki itu telah membentuk lembaga peradilan yang bisa menjamin mereka tidak tersentuh hukum. (msa/dakwatuna/anadolu)