dakwatuna.com – Meyda Sefira pemeran tokoh Husna dalam film Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy, meluncurkan Songbook Hujan Safir. Buku terbitan MCM Publishing dan bekerja sama dengan ACT ini merupakan buku autobiografi karyanya.
Tema yang diangkat dalam launching kali ini adalah; “Hujan Safir Melipur Hujan Pasir Kelud”, sengaja mengambil tema itu, karena dalam acara tersebut juga dilakukan penggalangan bantuan untuk korban letusan gunung Kelud.
Meyda mengambil judul Hujan Safir, karena menurutnya hujan itu mempunyai arti filosofis perjuangan. Proses menjadi hujan adalah proses perjuangan dimulai dari awan turun ke gunung, mengalir ke lembah mengalir ke tempat lebih rendah, solokan, kali, sungai dan pada akhirnya bermuara di laut.
“Proses itu perlu perjuangan, sehingga melalu proses tersebut menimbulkan manfaat bagi alam sekitar, saya ingin bermanfaat seperti hujan,” ungkapnya. Sedangkan safir menurutnya diambil dari nama terakhirnya dia, yaitu Safira sehingga terciptalah judul buku ini.
Rencananya 100 persen hasil dari penjualan buku ini seluruhnya akan didonasikan untuk pembangunan pabrik roti di Suriah, dalam upaya membantu korban perang saudara di sana.
Menurut Nurman Priatna, Direktur CSC (Creative Stratgic Communication)-ACT, Meyda Sefira adalah sosok humanis, public figur yang bagi generasi muda sangat di butuhkan sosoknya. Kenapa seperti itu? Karena anak muda biasanya sering dicap cuek, individualistis, ababil dan hal lainnya yang kesannya mengukung untuk berbagi dengan orang lain.
“Meyda adalah salah satu brand ambassador ACT, seorang sahabat kemanusiaan yang sangat peduli, karena setiap berbagai aksi kemanusiaan biasanya dia ikut, menghibur anak-anak pengungsi dan kepeduliannya terhadap warga Suriah, serta berbagai hal dalam kesehariannya itu menunjukkan betapa dia sangat peduli,” terangnya.
Sebelum acara launching, undangan yang hadir dihibur dengan empat lagu religi yang di sajikan Band Religi DEBU. Mustofa vokalis Band Religi DEBU sangat mengapresiasi kegiatan yang di gelar ACT bersama Meyda Sefira.
“ACT benar-benar cepat tanggap, banyak sekali acara yang di gelar ACT. Acara launching dan penggalangan bantuan untuk korban bencana letusan gunung Kelud ini keren, momennya tepat sekali,” tuturnya. (ACT/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: