Di Lingkaranlah Kau Bercerita

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com

Tak bergerak, kemudian tak berbuat.
Berbuat dengan pikiran yang penuh keragu-raguan.
Berkecamuk di pikiran, yang kemudian terlintas di pelupuk mata.
Takut dan itulah yang terjadi kemudian.
Ada yang berbicara, tapi termenung tak berdaya.
Mencari-cari di mana tanya kan berkata.

Karunia Ilahi masih menyelimuti hari ini.
Langkah-langkah ditemani rangkaian kata yang belum tersusun sempurna.
Gerak dirinya masih tak berguna dengan adanya tanda tanya.
Terpintas tentang apa yang telah dikaruniakan oleh-Nya.

Gerak hari mulai merapat dengan datangnya senja.
Lantunan Kalam Ilahi teruntai dengan merdunya.
Teruntai beriringan sesuai dengan urutan.
Membentuk lingkaran para pencari kebenaran.

Tiap tanda tanya diuraikan bak puisi indah.
Diuraikan karena penuh akan makna.
Satu persatu dari lingkaran pun menjawabnya.
Dan tak terasa kata-kata berakhir dengan titik.
Merasalah jika tanda tanya sudah berubah dengan titik.
Titik yang mengakhiri lingkaran ini.
Tanya sudah usai, yang kemudian melanjutkan makna atas karunia yang diberikan oleh-Nya.
Tanpa tanda tanya.

Pemuda Kelahiran Kab, Muara Enim November 1994. Menempuh Studi di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Menulis kisah diatas lembaran-lembaran kehidupan yang selalu mengharapkan ridha Allah Swt. #FastabiqulKhairat
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...