dakwatuna.com – Kairo. Sebuah sumber dalam jamaah Ikhwanul Muslimin menyatakan bahwa sebentar lagi akan tercapai sebuah kesepakatan antara Ikhwanul Muslimin dengan berbagai gerakan revolusi yang kebanyakan adalah anak muda. Direncanakan, pembicaraan akan rampung sebelum tanggal 25 Januari.
Di antara gerakan revolusi yang diajak berdialog adalah Gerakan Pemuda 18, Ahrar, 6 April, Front Demokrasi, dan masih banyak lainnya. Ikhwanul Muslimin menyampaikan permintaan maafnya kepada gerakan-gerakan tersebut atas beberapa hal yang dianggap salah selama ini. Termasuk hal yang disepakati adalah tidak akan menuntut kembalinya Presiden Mursi memimpin Mesir. Karena yang akan dijadikan tuntutan sentral adalah jatuhnya kekuasaan kudeta.
Di pihak lain, Ali Ibrahim, ketua Gerakan Pemuda 18, menyebutkan bahwa pihaknya akan mendukung setiap koalisi dari pihak manapun kalau bertujuan untuk memperkuat gerakan yang menuntut jatuhnya kekuasaan kudeta. Karena hanya dengan bersatunya kekuatan revolusilah kekuasaan kudeta bisa dijatuhkan.
Beberapa pekan yang lalu, pihak Koalisi Nasional Pro-Demokrasi Anti-Kudeta mengumumkan akan membuat aksi besar-besaran pada tanggal 25 Januari 2014. Karena tanggal 25 Januari adalah momen penting. Saat itulah, pada tahun 2011 dimulainya demonstrasi-demonstrasi yang berakhir dengan jatuhnya rejim Mubarak. (msa/dakwatuna/islammemo)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: