dakwatuna.com – Jakarta. Gelombang epidemi HIV AIDS dari tahun pertama sampai sepuluh tahun kemudian adalah pada homo seksual. Kemudian berlanjut kepada penularan melalui jarum suntik dan sekarang kepada heteroseksual.
Hal ini bukan hanya terjadi pada hubungan seksual yang beresiko, tapi juga kepada pasangan atau istri yang di rumah. Hal ini yang menyebabkan penularan pada ibu rumah tangga (IRT) cukup tinggi sampai saat ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasie Standarisasi Subdit AIDS dan PMS Kemenkes RI dr.Endang Budi Hastuti dalam Seminar HIV-AIDS yang diselenggarakan oleh LKC Dompet Dhuafa, Kamis,(12/12), di Auditorium Masjid Raya Pondok Indah Jakarta Selatan.
Selain itu, Dokter Endang mengatakan, secara epidomolgoi laporan variable rumah sakit setiap bulan, IRT menempati urutan kedua sebagai korban yang mudah tertular penyakit AIDS.
“Ibu rumah tangga adalah korban, mereka merasa tidak mempunyai resiko tertular penyakit AIDS karena menjadi pasangan yang setia. Tetapi ternyata suami atau pasangannya yang menyebabkan ia tertular HIV AIDS,” tandasnya.
Ia menyebutkan, ada sekitar 6,7 juta lelaki yang membeli seks, 200 ribu lebih pengguna narkoba suntik selain ada lelaki yang biseksual yang memiliki pasangan di rumah dan lebih mudah menularkan HIV AIDS untuk pasangannya.
“Berhati-hati, lebih mengenal pasangannya apabila curiga pasangannya memiliki pasangan di luar segeralah melakukan tes ke dokter,” pesan Dokter Endang kepada para paserta seminar.
Sementara itu, Widi salah seorang Ibu Rumah Tangga pengidap ODHA yang turut mengisi seminar menceritakan, bahwa ia positif terjangkit HIV AIDS berawal dari suaminya.
Ia mengatakan, awal mula divonis positif ODHA, diketahui suaminya sebelum menikah adalah seorang pecandu narkoba. “Jadi terbuka dengan pasangan sebelum menikah menjadi kunci untuk mengurangi resiko tertular penyakit HIV ini, ” tuturnya.
Seminar bertajuk Lindungi keluarga Kita dari HIV AIDS ini turut pula dihadiri sebagai pembicara dr.Muhammad Alwan Amiruddin Sekretaris KPA Tangerang Selatan dan Pemerhati HIV-AIDS Kesehatan Ibu dan Anak Raihana Nadra Alkaff SKM, MMA (Anaz/MJ/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: