“Kami (FSLDK) menyikapi penolakan akan PKN, itu sebuah kedzaliman Menkes. Karena dengan pembagian kondom, diasumsikan dapat menanggulangi AIDS. Padahal itu malah memberikan ruang terjadinya seks bebas,” tegas Haekal, Koordinator Komisi Keumatan FSLDK Jadebek.
Aksi ini dihadiri banyak perwakilan LDK se-Jadebek, baik ikhwan maupun akhwat. Hal-hal yang disampaikan dalam aksi ini antara lain:
- Mendukung diberhentikannya PKN (Pekan Kondom Nasional);
- Meminta Pemerintah (dalam hal ini Kemenkes) untuk tidak kembali memunculkan atau mengizinkan PKN pada tahun-tahun berikutnya;
- Meminta Pemerintah untuk lebih tegas dan jangan mau ditunggangi kepentingan Industri (dalam hal ini industri kondom);
- Mengajak semua lapisan masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa untuk mengisi setiap kegiatan dengan kegiatan bermanfaat;
- Menghimbau pemerintah dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengupayakan ketahanan keluarga melalui penguatan nilai-nilai moral dan agama agar Indonesia lebih bermoral dan bermartabat.
“Kami hampir kecewa karena tidak dapat menyampaikan aspirasi kami langsung di depan Kemenkes sehingga kami aksi di bawah jalan layang di bilangan Kuningan. Masya Allah, hikmah selalu dipetik di belakang, ternyata ibrah-nya biar pun hujan kami tetap aksi karena Allah halangi hujan deras itu dengan jalan layang,” ujar Ramdhani dari LDK SALIM UNJ. (ldk unj/sbb/dakwatuna)