dakwatuna.com – Memasuki awal tahun baru Hijriyah (1 Muharam 1435 Hijriyah), Selasa (5/11) kemarin, menjadi tonggak bersejarah terjalinnya kerjasama antara ACT dengan Lembaga LAZ Harfa (Harapan Ummat).
Bersama tujuh orang pengurusnya, Mulyadi Firdaus, ketua yayasan merasa senang bisa silaturahim dan berkerjasama dengan ACT.
Hadir pada acara tersebut Ibnu Khajar, Vice President PND – ACT memberikan sambutan dan arahan terkait marketing plan untuk aktivitas fundraising.
Ibnu mengatakan bahwa aktifitas marketing adalah dakwah. “Dakwah dengan hati adalah marketing, marketing bukan hanya pandai bicara, marketing adalah ketulusan dan ke-ikhlasan. Hubungan marketing adalah hubungan yang bermakna. Marketing adalah kerja professional,” tuturnya.
Menurut Ibnu yang paling penting bagi seorang marketing ialah mampu menjual diri kita sendiri sebagai representasi dari lembaga.
“Penampilan kita mewakili reputasi lembaga kita. Sehingga penampilan menjadi penting, menjual gagasan terkait kesiapsiagaan” tukasnya.
Dalam konteks marketing, mem-publish capaian-capaian yang telah kita lakukan, menginformasikan apa saja yang telah kita kerjakan kepada publik bukan berarti ingin ujub atau riya, tetapi bukti profesionalitas kita bahwa kita telah menunaikan amanah.
Pada acara tersebut dilakukan penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MOU) antara kedua belah pihak. Ibnu Khajar mewakili ACT dan Mulyadi Firdaus mewakili Harfa.
Dengan adanya penandatangana MOU tersebut mereka meyakini bahwa kerjasama yang dibangun akan berjalan on the track dan profesional karena telah berada pada asa-asa kesepakatan bersama dan dilindungi oleh kekuatan payung hukum. (ACT/ded/dakwatuna)