dakwatuna.com
Malam…
Usah kau tanam benci kala dia jelang menyapa
Meski senyai gelapnya merutukmu bak pegam jelaga
Meski katupnya serangsangmu dalam jengat nan pekat
Meski hadirnya lumatmu dalam beribu lara masa berlena
Lihati…
Serunai pecintanya menghalwa dalam senandung irama
Celupak belantik dan suraya berbusai hiasi dewangga cakrawala
Bulan sabit tiada keluh melintarmu berjumpa purnama
Katabatik mengusapmu dengan belaian mesra
Rasai…
Heningnya menyesapmu dalam pintal penghadapan
Bulir dosa menanggangmu dari kelelap peraduan
Lindapkanmu dalam lukat penyesalan
Ruahi kalbumu dengan tenunan lajak perampunan
Cintai…
Puasi telimpuh tawajuhmu di penghujungnya
Basahi sajadahmu dengan gelenang air mata
Berilah waktu tuk jiwa dan hatimu berkelindan rasa
Bersua sejenak dengan Sang Pemilik muasal aksara
Malam…
Biarkan nafsu duniamu menadir
Tuk sambut lawamahmu terlahir
Izinkan dia melantarmu pada sinar Illahi
Hingga kau berjumpa kembali dengan pengarak pagi
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: