dakwatuna.com – Dalam beberapa bulan terakhir sejak winter Februari 2013 berlalu, bertepatan usai dua kali dilakukan pembagian “Mawar Cinta Rasul” oleh sisters Krakow, banyak media lokal dan nasional Polandia mendatangi masjid Krakow untuk mewawancarai muslim di sana.
Demikian pula email yang mampir kepada penulis, tiga stasiun televisi Krakow dan surat kabar kota tua itu amat antusias menyodorkan beberapa pertanyaan terkait hadirnya Islamic Centre Krakow, bahkan geliat dakwah Islam menjadi sangat aktif di sini. Sebagai salah satu akar pionir hadirnya masjid sebagai ‘base-camp’ umat Islam di Krakow-Poland, keluarga Abu Azzam-Indonesia tentu sangat bahagia melihat pesatnya kemajuan aktivitas umat Islam di masjid Krakow. Saat meninggalkan kota tua Krakow, bukan berarti hati ini tidak berat berpisah dengan sisters dan brothers Krakow, melainkan diri kami selalu menjadikan peristiwa perpisahan sementara ini sebagai cambuk motivasi dan rasa optimis yang kian kuat atas qadha dan qadaralloh.
Banyak sisters dan brothers (yang tadinya pelajar atau pekerja di Krakow) telah kembali bertugas ke tanah air atau negeri lainnya, sementara sunnatullah tetap berjalan, muslim pendatang semakin banyak, baik yang berasal dari area sekitar Poland, maupun yang berasal dari benua lainnya, Subhanallah!
Terkait akan hal itu, brother Doctor Hayssam Obeidat dan Abu Azzam pun mengingatkan saudara-saudari jurnalis Islam agar tidak sembarangan menerjemahkan pemberitaan mengenai Islamic Centre Krakow. Sebagaimana yang kita ketahui, media liberal dan Yahudi sangat senang memfitnah dan mengadu domba internal umat Islam. Beberapa bulan terakhir ini, media lokal mengangkat isu mengenai penyembelihan hewan yang saat ini sedang ‘dibanned’ di Polandia. Namun tak satu pun dari media liberal itu yang menanyakan tentang rasa persaudaraan muslim Krakow terhadap saudara ‘satu tubuh’ di Suriah dan Mesir.
Doctor Hayssam tentu tak asing dengan situasi tanah kelahirannya yang berdekatan dengan Suriah, “Kita semua tentu harus mengencangkan doa, saya percaya bahwa umat Islam sedang berjuang untuk memperkuat identitas Muslim, (mempertahankan al-Haq) dari jajahan tentara yang selama 60 tahun adalah kaum sekuler, baik di Mesir dan di Suriah. Insya Allah Islam akan menang. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” pernyataan beliau ini adalah bentuk ukhuwah islamiyah nan erat yang selalu diajarkan baginda nabi kita, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Brothers dan sisters di Krakow pun berpartisipasi sesuai kemampuan masing-masing. Lagi pula, wilayah kota-kota di Polandia tidak asing lagi dalam membantu pengungsi, terutama korban perang dan tragedi lainnya. Mayoritas brothers dan sisters di sana adalah sukarelawan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosialisasi kanak-kanak.
Sister Volha-asal Belarus adalah salah satu jurnalis yang beruntung dapat meliput kejadian langsung di Mesir. Beliau bertugas dalam jurnal berbahasa Russia, namun meyakinkan kepada kita semua, “I am a muslim forever, sist… jangan ragu akan ‘fair’nya laporan dan tulisanku. Seorang muslim tidak boleh berbohong. Karena cinta kepada Allah, berarti tidak pernah membohongi-Nya, Allah Maha Mengetahui.” selorohnya.
Suara hati umat Islam di Krakow adalah, “Suriah, Mesir, Palestina, … etc, brothers and sisters whenever…. we love you all because Allah. We love you always for the shake of Allah, Allahu Akbar!”
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: